Pembelajaran Inovatif adalah ...
ü
pembelajaran yang lebih bersifat student
centered.
ü
Pembelajaran yang lebih memberikan peluang
kepada siswa untuk mengkonstruksi pengetahuan secara mandiri (self
directed) dan dimediasi oleh teman sebaya (peer mediated instruction).
ü
Pembelajaran inovatif mendasarkan diri pada paradigma
konstruktivistik.
Dalam setting kelas konstruktivistik,
para siswa:
• Bertanggung
jawab terhadap proses belajarnya
• Menjadi
pemikir yang otonom
• Mengembangkan
konsep terintegrasi
• Mengembangkan
pertanyaan yang menantang
• Menemukan
jawabannya secara mandiri
Model Pembelajaran Kontekstual (Contextual
Teaching and Learning /
CTL)
ü konsep
belajar yang mendorong guru untuk menghubungkan antara materi yang
diajarkan dan situasi dunia nyata siswa.
ü sebuah
proses pendidikan yang menghubungkan subyek-subyek akademik dengan konteks
dalam kehidupan keseharian mereka.
Tujuan Pembelajaran Kontekstual:
·
Memotivasi siswa untuk memahami makna materi
pelajaran yang dipelajarinya dengan mengkaitkan materi tersebut dengan konteks
kehidupan.
·
Belajar itu tidak hanya sekedar menghafal tetapi
perlu dengan adanya pemahaman
·
Menekankan pada pengembangan minat pengalaman
siswa.
·
Melatih siswa agar dapat berpikir kritis dan
terampil.
·
Pembelajaran lebih produktif dan bermakna.
·
Menemukan dan mentrasfer informasi-informasi
komplek dan siswa dapat menjadikan informasi itu miliknya sendiri.
Berdasarkan Center
for Occupational Research and Development (CORD) Penerapan strategi pembelajaran konstektual digambarkan sebagai
berikut:
·
Relating
Belajar dikatakan dengan konteks pengalaman nyata, untuk membantu siswa
belajar secara bermakna.
·
Experiencing
Siswa melakukan eksplorasi terhadap hal yang dikaji,
menemukan dan menciptakan hal yang baru dari apa yang dipelajarinya.
·
Applying
Menekankan
pada proses mendemonstrasikan pengetahuan.
·
Cooperative
Proses kolaboratif dan kooperatif melalui kegiatan
kelompok, komunikasi interpersonal atau hubungan intersubjektif.
·
Trasfering
Belajar menekankan pada terwujudnya kemampuan memanfaatkan
pengetahuan dalam situasi atau konteks baru.
Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)
ü Belajar
kooperatif adalah pemanfaatan kelompok kecil (2-5 orang) dalam pembelajaran
yang memungkinkan siswa bekerja bersama untuk memaksimalkan belajar mereka
dan belajar anggota lainnya dalam kelompok” (Johnson, et al., 1994 dalam Hasan, 1996) .
Prinsip-prinsip Cooperative Learning:
·
Saling Ketergantungan Positif
-
saling ketergantungan: - mencapai
tujuan;
-
menyelesaikan tugas; - bahan atau sumber;
-
peran; - hadiah;
·
Interaksi Tatap Muka
-
Inti dari sinergi ini adalah menghargai perbedaan,
memanfaatkan kelebihan dan mengisi kekurangan masing-masing.
·
Akuntabilitas Individual
-
Agar semua
kelompok mengetahui siapa anggota kelompok yang memerlukan bantuan dan siapa
anggota kelompok yang dapat memberikan bantuan.
·
Komunikasi Antaranggota Kelompok
-
keterampilan sosial seperti tenggang rasa, sikap
sopan terhadap teman, mengkritik ide dan bukan mengkritik teman, berani
mempertahan pikiran logis, tidak mendominasi orang lain, mandiri.
·
Evaluasi Proses Kelompok
-
Mengevaluasi
proses kerja kelompok dan hasil kerja sama mereka agar selanjutnya bisa bekerja
sama dengan lebih efektif.
-
Waktu evaluasi ini tidak perlu diadakan setiap kali
ada kerja kelompok, tetapi bisa diadakan selang beberapa waktu setelah beberapa
pembelajar terlibat dalam kegiatan pembelajaran Cooperative Learning.
Model Pembelajaran Berbasis Masalah
(PBM)
ü Problem Based Learning (PBL) adalah strategi
pembelajaran yang berpusat pada siswa dimana siswa mengelaborasikan pemecahan
masalah dengan pengalaman sehari-hari.
ü Masalah yang disajikan kepada siswa adalah
masalah yang otentik sehingga siswa mampu dengan mudah memahami masalah
tersebut serta dapat menerapkannya dalam kehidupan profesionalnya nanti.
Yongwu
Miao et.al. membuat model
Protokol Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM)
Peran
Guru dalam Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM)
·
Harus
berpenampilan meyakinkan dan antusias
·
Tidak memberikan penjelasan saat siswa bekerja
·
Diam
saat siswa bekerja
·
Menyarankan
siswa untuk berbicara dengan siswa lain bukan dengan dirinya
·
Meyakinkan
siswa untuk menyepakati terlebih dahulu tentang pemahaman terhadap permasalahan
secara kelompok sebelum siswa bekerja individual
·
Memberikan
saran pada siswa tentang sumber informasi yang dapat diakses berkaitan dengan
permasalahan
Model Pembelajaran Tematik
ü Problem Based Learning (PBL) adalah strategi
pembelajaran yang berpusat pada siswa dimana siswa mengelaborasikan pemecahan
masalah dengan pengalaman sehari-hari.
Prinsip penggalian tema pada
pembelajaran Tematik:
·
Tema hendaknya tidak terlalu luas, namun dengan
mudah dapat digunakan memadukan banyak bidang studi,
·
Tema harus bermakna artinya bahwa tema yang dipilih
untuk dikaji harus memberikan bekal bagi siswa untuk belajar selanjutnya
·
Tema harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan
psikologis anak.
·
Tema yang dikembangkan harus mampu mewadahi sebagian
besar minat anak,
·
Tema yang dipilih hendaknya mempertimbangkan
penstiwa-peristiwa otentik yang terjadi dalam rentang waktu belajar
·
Tema yang dipilih hendaknya mempertimbangkan
kurikulum yang berlaku, serta harapan dari masyarakat,
·
Tema yang dipilih hendaknya juga mempertimbangkan
ketersediaan sumber belajar.
Model-model
Pembelajaran
o Model Penggalan (Fragmented) ditandai oleh ciri pemaduan yang hanya
terbatas pada satu mata pelajaran saja.
o Model Connected bahwa butir-butir
pembelajaran dapat dipayungkan pada induk mata pelajaran tertentu.
o Model Nested merupakan
pemaduan berbagai bentuk penguasaan konsep ketrampilan melalui sebuah kegiatan
pembelajaran.
o Model Sequenced merupakan
model pemaduan topik-topik antar mata pelajaran yang berbeda secara pararel.
o Model Shared merupakan
bentuk pemaduan pembelajaran akibat adanya overlapping konsep atau ide pada dua mata pelajaran.
o Model integrated merupakan
pemaduan sejumlah topik dari mata pelajaran yang berbeda, tetapi esensinya sama
dalam sebuah topik.
Semoga Bermanfaat salam : Arif Andrian
No comments