HUBUNGAN
KELUARGA DAN TEMAN SEBAYA
Abstrak
Pada
dasarnya Anak dilahirkan belum bersifat sosial. Dalam arti, dia belum memiliki
kemampuan untuk bergaul dengan oranga lain. Untuk mencapai kematangan sosial,
anak harus belajar tentang cara-cara menyesuaikan diri dengan orang lain.
Kemampuan ini diperoleh anak melalui berbagai kesempatan atau pengalaman
bergaul dengan orang-orang di lingkunganya, baik orang tua, saudara, teman sebaya
atau orang dewasa lainnya.
Kata-kata kunci:
sosial, bergaul, sebaya
Pendahuluan
Masa remaja merupakan masa yang sangat
penting dalam proses perkembangan. karena itu perkembangan pada masa remaja
sudah seharusnya mendapatkan perhatian dari berbagai pihak, terutama dari lingkungan
terdekatnya. Salah satu bagian terpenting dari perkembangan remaja adalah
perkembangan dalam kehidupan sosial. Memang perkembangan fisik tidak dapat
dilepaskan, tetapi kebanyakan kasus remaja terjadi dikarenakan kurang
sempurnanya proses perkembangan sosialnya. Permasalahan dalam perkembangan
sosial remaja dikarenakan para remaja belum mampu menjalankan tugas
perkembangan sosialnya. Tugas perkembangan sosial remaja adalah tugas yang khas
dimiliki oleh para remaja. Para remaja, disadari atau tidak, mereka harus
memenuhi tugasnya tersebut, tetapi disatu sisi tantangan remaja untuk memenuhi
tugas tersebut sangatlah berat. Sehingga para remaja membutuhkan orang lain
misalnya keluarga, teman sebaya, dan lingkungan sosialnya, untuk memenuhi tugas
perkembangan sosialnya.
Dalam perkembangan sosial remaja, teman
sebaya sangatlah berperan penting. Peranan teman-teman sebaya terhadap remaja
terutama berkaitan dengan sikap, pembicaraan, minat, penampilan dan perilaku.
Remaja sering kali menilai bahwa bila dirinya memakai model pakaian yang sama
dengan anggota kelompok yang populer, maka kesempatan baginya untuk diterima
oleh teman-teman sebayanya menjadi besar. Demikian pula bila anggota kelompok
mencoba minum alcohol, obat-obatan terlarang atau rokok, maka remaja cenderung
mengikutinya tanpa memperdulikan perasaannya sendiri dan akibatnya. Hal ini
berarti menunjukkan bahwa kuatnya pengaruh teman sebaya terhadap perkembangan
hubungan sosial remaja.
Pembahasan
Bayi membentuk ikatan emosional yang
kuat dengan pengasuh mereka. Bayi melekat berinteraksi secara ekstensif dengan
lampiran dewasa objek-biasanya, ibu anak. Setelah lampiran terjadi, bayi
melakukan apa yang mereka bisa untuk menjaga kedekatan dengan ibu mereka,
menempel keras kepada mereka, merangkak ke arah mereka, dan menangis ketika
mereka keluar dari pandangan (Bowlby, 1969; Marvin & Britner, 1999).
Di saat anak masih bayi atau baru bisa
berjalan, orangtua (pengasuh) akan selalu memperhatikan, mengawasi, bahkan
mengikiti kemana saja anak pergi. Orangtua selalu menjaga agar anaknya
terhindar dari berbagai kemungkinan yang dapat membahayakan anaknya. Alat-alat
mainan juga selalu dipilihkan oleh orangtua. Begitu pula orangtua selalu
memberikan bantuan langsung dalam hal makan, berpakaian, termasuk buang air dan
sejenisnya. Pendeknya, dominasi dan bantuan langsung pihak orangtua sangat
menonjol pada usia ini.
Masa anak merupakan periode perkembangan
yang cepat dan dapat terjadinya perubahan dalam banyak aspek perkembangan.
Pengalaman masa kecil mempunyai pengaruh yang kuat terhadap perkembangan
berikutnya. Pengetahuan tentang perkembangan anak dapat membantu mereka
mengembangkan diri dan memecahkan masalah yang dihadapinya dan melalui
pemahaman tentang factor-faktor yang mempengaruhi perkembangan anak, dapat
diantisipasi tentang berbagai upaya untuk menfasilitasi perkembangan tersebut,
baik di lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat. Bagi kebanyakan anak,
lingkungan keluarga merupakan lingkungan pengaruh inti, setelah itu sekolah dan
kemudian masyarakat. keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama bagi anak,
oleh karena itu kedudukan keluarga dalam pengembangan kepribadian anak
sangatlah penting. Orang tua adalah contoh atau model bagi anak, orang tua
mempunyai pengaruh yang sangat kuat bagi anak ini dapat di lihat dari bagaimana
orang tua mewariskan cara berpikir kepada anak-anaknya, orang tua juga
merupakan mentor pertama bagi anak yang menjalin hubungan dan memberikan kasih
sayang secara mendalam, baik positif atau negatif.
Teman sebaya ialah anak-anak atau remaja
yang memiliki usia atau tingkat kematangan yang kurang lebih sama yang saling
berinteraksi dengan kawan-kawan sebaya yang berusia sama dan memiliki peran
yang unik dalam budaya atau kebiasaannya. Percepatan perkembangan pada masa
remaja berhubungan dengan pematangan seksual yang akhirnya mengakibatkan suatu
perubahan dalam perkembangan sosial. Sebelum memasuki masa remaja biasanya
seorang anak sudah mampu menjalankan hubungan yang erat dengan teman sebayanya.
Seiring dengan hal itu juga timbul kelompok anak-anak yang bermain bersama atau
membuat rencana bersama. Sifat yang khas pada kelompok anak sebelum masa remaja
adalah bahwa kelompok tadi terdiri dari jenis kelamin yang sama. Persamaan
kelamin yang sama ini dapat membantu timbulnya identitas jenis kelamin dan juga
berhubungan dengan perasaan identifikasi untuk mempersiapkan pengalaman
identitasnya. Sedangkan pada masa remaja ini, anak sudah mulai berani untuk
melakukan kegiatan dengan lawan jenisnya dalam berbagai macam kegiatan. Selama
tahun pertama masa remaja, seorang anak remaja cenderung memiliki keanggotaan
yang lebih luas. Dengan kata lain, tetangga atau teman-temannya seringkali
menjadi anggota kelompoknya. Biasanya kelompoknya lebih heterogen daripada
berkelompok dengan teman sebayanya. Misalnya kelompok teman sebaya pada masa
remaja cenderung memiliki suatu campuran individu-individu dari berbagai
kelompok. Interaksi yang semakin intens menyebabkan kelompok bertambah kohesif.
Dalam kelompok dengan kohesif yang kuat maka akan berkembanglah iklim dan
norma-norma tertentu. Namun hal ini berbahaya bagi pembentukan identitas
dirinya. Karena pada masa ini, dia lebih mementingkan perannya sebagai anggota
kelompok daripada pola pribadinya. Tetapi terkadang adanya paksaan dari norma
kelompok membuatnya sulit untuk membentuk keyakinan diri.
remaja memiliki kebutuhan yang kuat
untuk disukai dan diterima oleh teman sebaya. Sebagai akibatnya, mereka akan
merasa senang apabila diterima dan sebaliknya merasa tertekan dan cemas apabila
dikeluarkan dan diremehkan oleh teman-teman sebayanya. Bagi kebanyakan remaja,
pandangan teman sebaya terhadap dirinya merupakan hal yang paling penting.
Teman sebaya merupakan anak-anak atau remaja yang memiliki usia atau tingkat
kematangan yang kurang lebih sama. Interaksi diantara teman sebaya yang berusia
sama sangat berperan penting dalam perkembangan sosial. Pertemanan berdasarkan
tingkat usia dengan sendirinya akan terjadi meskipun sekolah tidak menerapkan
sistem usia. Remaja dibiarkan untuk menentukan sendiri komposisi masyarakat
mereka. Bagaimanapun, seseorang dapat belajar menjadi petarung yang baik hanya
jika diantara teman yang seusianya. Salah satu fungsi terpenting dari teman
sebaya adalah sebagai sumber informasi mengenai dunia di luar keluarga. Remaja
memperoleh umpan balik mengenai kemampuannya dari teman-teman sebayanya. Dan
remaja mempelajari bahwa apa yang mereka lakukan itu lebih baik. Hubungan yang
baik dengan teman sebaya perlu agar perkembangan sosialnya berjalan normal.
Hubungan dengan teman sebaya dapat bersifat negatif atau positif. Piaget dan
Sullivan menekankan bahwa hubungan dengan teman sebaya memberikan konteks bagi
remaja untuk mempelajari modus hubungan timbal balik yang simetris. Hartup
menyatakan bahwa hubungan dengan teman sebaya bersifat kompleks dan dapat bervariasi
tergantung pada bagaimana pengukurannya, perumusan hasilnya, dan garis
perkembangannya. Kebutuhan remaja terhadap hubungan dengan teman sebaya
sangatlah penting untuk perkembangan sosialnya. Maka jika ada keterbatasan
hubungan dengan teman sebayanya akan berpengaruh terhadap perkembangan sosial
anak tersebut, misalnya orang tua yang membatasi anaknya secara berlebihan
untuk tidak berhubungan dengan teman sebayanya, hal ini akan berpengaruh pada
perkembangan selanjutnya, yaitu ketika si anak terjun ke dalam masyarakat.
Sehingga ia sulit untuk bersosialisasi di masyarakat.
Pengaruh kelompok sebaya ada 2, yaitu
pengaruh positif dan pengaruh negatif. Perkembangan sosial pada masa remaja
dapat dilihat dari dua ciri khas yaitu dari mulai terbentuknya kelompok dengan
teman sebaya baik dengan jenis kelamin yang sama ataupun dengan jenis kelamin
yang berbeda dan mulai memisahkan diri dari orang tuanya. Keterampilan
bersahabat umumnya melewati 4 tahap penting yang saling bertumpang tindih
yaitu, tahap egosentris, tahap pemenuhan kebutuhan, tahap balas jasa, dan tahap
intim. Peranan kelompok sebaya dalam kehidupan remaja itu sangat penting karena
untuk penyesuaian diri remaja, dan persiapan bagi kehidupan di masa mendatang,
selain itu juga dalam perkembangan kelompok sebaya adanya pengaruh hubungan
dengan kelompok sebaya terhadap perkembangan sosial remaja.
Penutup
Pada
dasarnya Anak dilahirkan belum bersifat sosial. Untuk mencapai kematangan
sosial, anak harus belajar tentang cara-cara menyesuaikan diri dengan orang
lain. Kemampuan ini diperoleh anak melalui berbagai kesempatan atau pengalaman
bergaul dengan orang-orang di lingkunganya, baik orang tua, saudara, teman
sebaya atau orang dewasa lainnya..
Daftar
Rujukan
Pressley,
M. & McCormick, C. B. 2007. Child and
Adolescent Development for Educators. New York: The Guilford Press.
Syamsu Yusuf, LN. 2002. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Semoga Bermanfaat salam : Arif Andrian
No comments